Gas Energi Terbarukan

Gas Energi Terbarukan

Bertempat di kantor Walikota Tarakan, telah dilaksanakannya rapat koordinasi penting yang dihadiri oleh sejumlah pejabat terka...

Press Release  |    10 Sep 2024

Matahari adalah sumber energi utama di bumi. Sumber energi dari matahari disebut tenaga surya. Tenaga surya adalah energi dari matahari yang diubah menjadi energi panas atau listrik.

Energi ini bisa bermanfaat untuk menghasilkan listrik, menyediakan cahaya atau lingkungan interior yang nyaman, atau keperluan komersial dan industri.

Tenaga angin atau energi angin menggambarkan proses di mana angin digunakan untuk menghasilkan tenaga mekanik atau listrik. Sumber energi ini biasanya didapat dari turbin angin yang mengubah energi kinetik angin menjadi tenaga mekanik.

Tenaga mekanik dapat digunakan untuk tugas-tugas tertentu seperti memompa air.

Energi panas bumi adalah panas di dalam bumi. Energi panas bumi merupakan sumber energi terbarukan karena panas terus-menerus diproduksi di dalam bumi. Energi panas ini disimpan dalam batuan dan cairan di pusat bumi.

Energi nuklir adalah energi dalam nukleus (inti) suatu atom. Atom adalah partikel kecil yang menyusun setiap objek di alam semesta. Sumber energi ini dapat dihasilkan dengan dua cara: fisi – ketika inti atom terpecah menjadi beberapa bagian – atau fusi – ketika inti bergabung bersama.

Sumber energi nuklir yang dimanfaatkan di seluruh dunia saat ini untuk menghasilkan listrik adalah melalui fisi nuklir, sedangkan teknologi untuk menghasilkan listrik dari fusi berada pada fase R&D.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Greenbelt adalah penemu teknologi pengolahan limbah menjadi energi terbarukan, dengan memanfaatkan limbah makanan atau limbah pertanian. Data Greenbelt menunjukkan, di kawasan Asia Tenggara, rata-rata dihasilkan sebanyak 127kg limbah/orang dalam setahun. Limbah ini umumnya diolah menjadi kompos agar dapat dimanfaatkan kembali. Di lain sisi, pengolahan limbah menjadi kompos dalam skala besar dapat menimbulkan masalah. Karena kompos memungkinkan sisa makanan membusuk, dan melepaskan metana (CH4) yang memiliki efek 84 kali lebih buruk daripada CO2 sebagai gas rumah kaca. Greenbelt dapat menkonversi limbah dengan sumber daya yang terbatas dan memperoleh nilai maksimum dari limbah. Hasil konversi limbah dapat berupa sumber bahan bakar (etanol), makanan, pupuk dan air bersih. Material limbah padat tertentu dapat dikonversi menjadi bahan bangunan dan pelet untuk listrik.

Dengan model-modelnya yang simple, menjadikan sistemnya tidak perlu dibangun/di-install layaknya sebuah pabrik, tapi bisa dipindah-pindahkan (mobile). Selain itu, terdapat pilihan skala kecil hingga besar sesuai kebutuhan. Greenbelt lebih mengedepankan ide untuk berperilaku ramah lingkungan, ketimbang menjual teknologinya.

Banyaknya kajian lingkungan perlu dibarengi kerangka umum yang dipahami dan diterima oleh para stakeholder, sehingga tercipta ruang untuk aplikasi kebijakan dan kajian tersebut, karena upaya mengatasi persoalan limbah ini merupakan tanggung jawab bersama.